Microbio-Lab
Jual Ragi Tempe
087738104705
Tempe adalah makanan
yang sangat populer di Indonesia. Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai
atau bahan lain
dengan menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer
(kapang roti), atau Rhizopus arrhizus. Tempe
banyak dikonsumsi di Indonesia, karena rasanya yang nikmat, bergizi tinggi, dan
relatif murah. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang mengkonsumsi tempe
sebagai pengganti daging,
sehingga saat ini tempe banyak diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak
hanya di Indonesia.
Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika
Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain)
unggul Rhizopus untuk menghasilknan
tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.
Secara
umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi
komponen-komponen kedelai
pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak
masam. Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan,
kalsium,
vitamin B
dan zat besi.
Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Cara
membuat tempe relatif mudah. Secara umum, teknik pembuatan tempe terdiri dari
tahapan sortasi, perendaman, perebusan, pengupasan dan pencucian, pengukusan,
penirisan, inokulasi, pengemasan, inkubasi, pemanenan. Pada tahap awal
pembuatan tempe, biji kedelai perendaman, dan perebusan. Tahapan tersebut berfungsi
sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji
kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk
melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap
perendaman. Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium
fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan dapat
dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki, atau dengan alat pengupas
kulit biji. Proses pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin
dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam.
Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi.
Inokulasi
dilakukan setalah kedelai dikukus hingga tanak dan ditiriskan hingga dingin,
setelah itu penambahan inokulum, yaitu diberikan ragi tempe atau laru.
Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar;
digunakan secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu,
beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R. oligosporus murni (umum digunakan
oleh pembuat tempe di luar Indonesia). Inokulasi dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu (1) penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah
dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata sebelum pembungkusan; atau (2)
inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat perendaman, dibiarkan beberapa
lama, lalu dikeringkan.
Setelah
diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk
fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun
pisang,
daun waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan
masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan
pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi lubang-lubang dengan cara
ditusuk-tusuk.
Biji-biji
kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh
pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe.
Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam.
Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan
banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional
menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.
Setelah fermentasi dianggap cukup, tempe dipanen siap dipasarkan
www.agrotekno-lab.com
BalasHapusjual aneka culture mikroba
087731375234