Microbio-Lab
Jual aneka Isolat Mikroba
Telp : 087738104904
Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi.
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan
organisme, sistem, atau proses biologi untuk menghasilkan produk berupa
barang atau jasa yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Perkembangan bioteknologi didukung oleh perkembangan cabang ilmu
yang lain yaitu mikrobiologi, genetika, fisika, kimia biokimia,
fisiologi, dan lain-lain. Bioteknologi memberikan harapan besar
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan berbagai terobosan
yang dilakukannya.
Mikroorganisme yang berperan dalam
bioteknologi contohnya virus, bakteri, alga, jamur,
maupun protozoa. Alasan penggunaan
mikroorganisme dalam bioteknologi adalah perkembangannya sangat cepat,
kemampuan metabolismenya sangat tinggi, dapat tumbuh di berbagai media,
dapat tumbuhdan berkembang tanpa terpengaruh cuaca dan
iklim, pertumbuhannya mudah dikontrol, dan sifat genetisnya
mudah dimodifikasi. Oleh karena itu dalam proses bioteknologi,
mikroorganisme ditumbuhkan dalam kondisi yang optimum sehingga efisiensi
produksi sangat tinggi.
1. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk
Produksi Pangan
Mikroorganisme juga dimanfaatkan sebagai
penghasil bahan pangan yang berprotein tinggi, atau dikenal sebagai
protein sel tunggal (PST). Kelebihan mikroorganisme sebagai
penghasil protein adalah mudah dibudidayakan, pertumbuhannya
sangat cepat, dan kadar proteinnya sangat tinggi yaitu dapat
mencapai 80%. Bandingkan dengan protein pada biji kedelai
yang kadarnya sekitar 45%. Contoh organisme penghasil PST
adalah ganggang Chlorella dan Spirulina.
Perhatikan beberapa contoh jenis makanan
dan mikroorganisme yang berperan dalam pengolahannya.
Jumlah Kromosom
|
|||||
No.
|
Produk Makanan
|
Bahan Mentah
|
Mikroorganisme
Pengolah
|
||
1.
|
Berbagai jenis kue
|
Tepung gandum
|
Saccharomyces cerevisiae
|
||
2.
|
Kopi
|
Biji kopi
|
Erwinia dissolvens
|
||
3.
|
Kecap
|
Kedelai
|
Aspergillus wentii
|
||
4.
|
Yoghurt
|
Susu
|
L. bulgaricus & L. acidophilus
|
||
5.
|
Keju
|
Susu
|
Lactobacillus casei
|
||
6.
|
Nata de coco
|
Air kelapa
|
Acetobacter xylinum
|
||
7.
|
Oncom
|
Kacang tanah
|
Neurospora crassa
|
||
8.
|
Tape
|
Umbi ketela pohon
|
Saccharomyces cerevisiae
|
||
9.
|
Tempe
|
Kedelai
|
Rhizopus oryzae
|
||
10.
|
Sayur asin
|
Sawi hijau
|
Bakteri asam laktat
|
Berikut ini adalah beberapa contoh
peran mikroorganisme sebagai pengolah makanan.
a. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Membuat Kue/Roti
Dalam pembuatan kue, pada adonan
tepung ditambahkan ragi ke dalam adonan tersebut
. Di dalam ragi terdapat jamur Saccharomyces
cerevisiae. Jamur ini akan berkembang biak dengan cepat dalam substrat
tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses fermentasi
ini dihasilkan gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas
inilah yang menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
b. Mikroorganisme untuk Membuat Asinan
Asinan atau acar merupakan hasil fermentasi
bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus) yang memberi rasa
masam dan sedikit asin pada bahan-bahan seperti kubis, mentimun, dan
lobak. Pada umumnya, pembuatan acar dilakukan secara terbuka sehingga
memungkinkan bakteri aerob mengubah rasa menjadi masam.
c. Mikroorganisme untuk Membuat Minuman
Mikroorganisme yang banyak digunakan untuk
membuat minuman adalah kelompok jamur anaerob. Substrat yang
digunakan jamur berupa zat tepung atau karbohidrat. Jamur akan
menghasilkan semacam enzim sehingga dapat memfermentasi tepung menjadi
glukosa dan karbon dioksida. Anggur dibuat dari buah anggur atau buah
yang lain dengan memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae
dan Saccharomyces bayanus melalui proses fermentasi.
d. Mikroorganisme untuk Membuat Yogurt
Yogurt adalah sejenis minuman yang berasal dari
susu yang diproses dengan dimanfaatkan mikroorganisme tertentu. Dalam
pembuatan yogurt, susu diuapkan agar lebih kental dan kadar lemaknya berkurang.
Susu kental ini kemudian difermentasikan pada suhu 45° dengan
menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus dan
bakteri Lactobacillus bulgaricus. Bakteri Streptococcus
thermophillus pada pembuatan yogurt berfungsi memberi rasa masam, sedangkan
bakteri Lactobacillus bulgaricus memberi aroma dan rasa yang berbeda.
Jadi, kombinasi antara kedua bakteri itulah yang memberi cita rasa dan
aroma pada yogurt.
e. Mikroorganisme untuk Membuat Mentega dan Keju
Mentega dibuat dari susu krim atau susu skim.
Cita rasa dan aroma mentega berasal dari hasil fermentasi bakteri
yang sama seperti bakteri yang digunakan untuk membuat yogurt yaitu
bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus). Sedangkan keju juga dibuat
dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Pembuatan keju
memerlukan air dadih yang dibuat dari protein susu yang disebut
kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh
bakteri Propionibacterium. Jamur lain juga dapat digunakan
untuk membuat keju, misalnya beberapa spesies dari genus Penicillium
untuk membuat keju yang berwarna hijau kebiruan.
2. Pemanfaatan Mikrobiologi di Bidang Industri
Selain berperan
dalam industri makanan, mikroorganisme juga digunakan dalam industri
minuman, industri kesehatan, industri pakaian, dan industri kayu.
Syarat-syarat mikroorganisme yang dipakai dalam industri adalah sebagai
berikut.
- Organisme yang digunakan harus menghasilkan produk yang banyak, stabil, dan tidak membahayakan kesehatan manusia.
- Bahan substrat/tempat hidup mikroorganisme harus murah dan mudah untuk mendapatkannya.
Berikut ini beberapa industri atau bidang usaha
yang memanfaatkan organisme dalam proses pembuatannya.
a. Industri Makanan dan Minuman
Dalam industri makanan dan minuman,
mikroorganisme berperan penting untuk menghasilkan berbagai
bahan seperti asam cuka dan minuman fermentasi. Mikroorganisme yang
berperan adalah khamir (jenis jamur uniseluler, contohnya Saccharomyces
cerevisiae). Produk minuman fermentasi berbeda-beda sesuai dengan
bahan mentah dan jenis khamir yang digunakan. Contohnya rum merupakan
hasil fermentasi dari jagung sedangkan anggur merupakan hasil fermentasi
dari sari buah anggur. Khamir yang digunakan pada rum dan anggur adalah
sama-sama dari genus Saccharomyces.
b. Industri Farmasi dan Obat-Obatan
Dalam industri farmasi atau industri
obat-obatan, mikroorganisme menghasilkan antibiotik dan
hormon. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh
suatu mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain, khususnya mikroorganisme parasit pada tubuh manusia dan hewan.
Penisilin merupakan antibiotik pertama yang dibuat dalam skala
industri, dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Contoh lain
adalah neomisin-B dihasilkan oleh Streptomyces fradiae,
streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces griseus, dan fumigilin
dihasilkan oleh Aspergillus fumigatus. Hormon juga dapat
dihasilkan oleh mikroorganisme. Contohnya hormon insulin
berguna untuk menolong penderita diabetes melitus. Bahan lain
yang dihasilkan adalah berbagai jenis asam amino, enzim, dan vitamin.
c. Produk Sumber Energi
Melalui bioteknologi, kamu dapat juga mengubah
kotoran hewan, sampah, dan limbah pertanian dijadikan energi dengan
bantuan mikroorganisme. Gas bio atau biogas adalah hasil fermentasi
berbagai mikroorganisme yang banyak mengandung gas metana. Oleh karena itu
gas bio dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas dan
penerangan. Prinsip pembuatan gas bio seperti pada pembentukan
gas yang terjadi pada hewan memamah biak, misalnya sapi. Di dalam
lambung sapi, serat dari rumput yang bercampur air akan diubah oleh
bakteri menjadi asam organik. Kemudian asam organik akan berubah menjadi
gas metan dan karbon dioksida dengan bantuan mikroorganisme seperti Bacterioides,
Clostridiumbutyrinum, Methanobacterium, Methanobacillus, dan Eschericia
coli.
d. Industri Perminyakan dan Pertambangan
Mikroorganisme digunakan dalam berbagai bidang
perminyakan dan pertambangan. Dalam bidang perminyakan berperan dalam
pembentukan minyak, eksplorasi minyak, dan pembersihan ceceran minyak.
Selain itu beberapa jenis bakteri dapat dimanfaatkan dalam pemisahan logam
dari bijihnya. Contohnya adalah Thiobacillus ferooxidans. Bakteri ini
tumbuh dalam lingkungan asam, seperti tempat pertambangan dan mampu
memisahkan tembaga-tembaga dari bijinya melalui reaksi kimia. Strain yang
lain mampu memisahkan logam besi dari bijihnya (besi sulfida).
Chlorella vulgaris juga dapat melepaskan emas dari bijihnya
dan mengakumulasi emas itu di dalam selnya. Jenis bakteri yang lain
telah digunakan untuk memperoleh kembali beberapa bijih logam seperti
mangan (Mn) dan uranium yang terdapat pada konsentrasi rendah pada bijih.
Mikroorganisme bermanfaat dalam pertambangan karena alasan-alasan berikut.
- Tidak merusak lingkungan dibandingkan pengolahan dengan bahan kimia.
- Lebih banyaknya mineral yang dapat menggunakan mikroorganisme dalam pengolahannya. Mikroorganisme mampu mengumpulkan mineral dari bijih yang hanya mengandung sedikit mineral. Bijih miskin mineral ini tidak layak diproses secara konvensional.
http://mastugino.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar