Sabtu, 06 September 2014




Siapa yang gak kenal minuman yang satu ini?. Minuman berbahan baku nata de coco ini sangat popular dan familier di Indonesia. Minuman kemasan nata de coco sangat digemari oleh masyarakat Indonesia baik kalangan anak-anak hingga orang dewasa karena cita rasanya yang nikmat, segar, dan berserat tinggi.Tidak hanya di Indonesia, nata de coco juga banyak digemari oleh masyarakat di berbagai belahan dunia seperti di AS, Jepang, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan lain-lain. Produk minuman kemasan nata de coco memiliki prospek yang cerah sebagai produk ekspor unggulan karena memiliki pangsa pasar yang luas dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pasar produk nata de coco baik domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar.Saat ini, di pasaran terdapat berbagai jenis produk minuman nata de coco dengan cita rasa yang beraneka macam dengan kombinasi aneka jenis buah-buahan, serta dikemas dengan menggunakan jenis kemasan yang beragam. Produk nata de coco mudah kita jumpai di warung-warung, toko-toko, hingga supermarket dari produk skala home industri hingga pabrikan.
Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan besar produsen minuman kemasan nata de coco antara lain yaitu: PT Garuda Food, Wong Coco, Inaco, Cocona, dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan nata de coco mentahan dalam bentuk lembaran atau potongan dalam jumlah yang besar, maka perusahaan-perusahaan tersebut bermitra dengan para pengrajin nata de coco yang banyak tersebar di daerah Jawa dan Sumatera. Para pengrajin nata menghasilkan nata de coco dalam bentuk lembaran yang masih mentah yang selanjutnya di setor kepada para pengepul, kemudian para pengepul menyetor ke pabrik minuman kemasan siap saji.Nata de coco merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjajikan yang dapat dikerjakan dalam skala home industri maupun skala besar yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan devisa bagi negara.
Bahan baku pembuatan nata de coco adalah air kelapa. Air kelapa tersebut difermentasi dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum sehingga dihasilkan bahan berupa jeli, bersifat kenyal, berserat tinggi, berwarna putih. Bahan berupa jeli tersebut yang digunakan sebagai bahan pembuatan minuman sirup nata de coco. Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang tidak berbahaya, dalam proses hidupnya menghasilkan selulosa berupa serat yang bersifat kenyal dan telah banyak dimanfaatkan sebagai produk pangan dan non-pangan. Indonesia merupakan penghasil kelapa nomer tiga di dunia. Kelapa umumnya diolah untuk keperluan rumah tangga untuk membuat aneka masakan atau sebagai bahan membuat minyak goreng. Industri pengolahan kelapa menghasilkan produk berupa sabut, tempurung, daging kelapa, dan air kelapa. Sabut kelapa telah banyak diolah menjadi kerajinan kesed, sapu, tali, dan lain-lain. Tempurung kelapa diolah menjadi breaket atau menjadi bahan bakar yang dimanfaatkan oleh rumah tangga. Sedangkan air kelapa masih banyak dianggap limbah dan dibuang begitu saja yang dapat mencemari lingkungan.
Di Indonesia cukup banyak produsen kopra atau industri pangan berbasis kelapa yang belum memanfaatkan limbah air kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomis. Hal ini mungkin disebabkan industri-industri minuman kemasan nata de coco masih banyak terkonsentrasi di daerah Jawa dan Sumatera, sehingga selain daerah tersebut akses pemasaran masih terkendala.Oleh karena itu, penting sekali dukungan pemerintah dan investor untuk mengembangkan pabrik minuman kemasan dalam skala besar, sehingga akan merangsang pertumbuhan ekonomi kerakyatan di masing-masing daerah. Dan, akan lebih menguntungkan lagi jika proses pengolahan kelapa dilakukan secara terpadu.
Saat ini, produsen nata de coco pesaing kita adalah Filipina, Malaysia, Jepang, dan lain-lain. Jepang telah mampu memanfaatkan nata de coco untuk produk non-pangan seperti bahan elektronik, komposit baja ringan, dan lain-lain. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri nata de coco karena memiliki bahan baku kelapa yang cukup melimpah, industri nata de coco juga dapat dikerjakan dalam skala rumah tangga, jumlah SDM yang murah dan cukup melimpah. Sedangkan pasar luar negeri masih sangat luas, oleh karena itu ini menjadi tantangan yang menjanjikan untuk membuka peluang usaha yang akan memberi manfaat kepada ekonomi nasional secara keseluruhan. Mari memulai berwirausaha, semoga sukses akan menanti anda!

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Sample Text

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget