Pusat Pelatihan Nata
087738104905
Jual Bakteri Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti, Lactobacillus sp., Bacillus sp. Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Saccharomyces sp.
Enzym alfa amylase, gluco amylase, beta amylase, Asam asetat.
Acetobacter xylinum adalah bakteri yang mampu memfermentasi bahan menghasilkan nata (bahan selulosa berupa jeli). Acetobacter
xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, mempunyai panjang
kurang lebih 2 mikron dan permukaan dindingnya berlendir. Acetobacter
xylinum mampu mengoksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan asam
organik lain pada waktu yang sama, dan mempolimerisasi glukosa sehingga
terbentuk selulosa. Bakteri ini biasa digunakan untuk membuat nata de
coco/nata de soya/nata de cassava. Bakteri ini merupakan bakteri yang
menguntungkan dan tidak berbahaya.
Acetobacter
xylinum memiliki ciri-ciri antara lain merupakan gram negatif pada
kultur yang masih muda, sedangkan pada kultur yang sudah tua merupakan
gram positif, bersifat obligat aerobic artinya membutuhkan oksigen untuk
bernafas, membentuk batang dalam medium asam, sedangkan dalam medium
alkali berbentuk oval, bersifat non mortal dan tidak membentuk spora,
tidak mampu mencairkan gelatin, tidak memproduksi H2S, tidak mereduksi nitrat dan termal death point pada suhu 65-70°C.
Acetobacter
xylinum mengalami pertumbuhan sel secara teratur, mengalami beberapa
fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase
pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan
tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian. Acetobacter xylinum akan
mengalami fase adaptasi terlebih dahulu jika dipindahkan ke dalam media
baru. Pada fase ini terjadi aktivitas metabolisme dan pembesaran sel,
meskipun belum mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai
pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan
pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa
jam saja. Fase eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini
bakteri mengeluarkan enzim ektraseluler polimerase sebanyak-banyaknya
untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa. Fase pertumbuhan lambat
terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolit yang
bersifat racun yang menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel sudah
tua. Pada fase ini pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang
tumbuh masih lebih banyak dibanding jumlah sel mati. Fase pertumbuhan
tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan yang mati. Matrik
nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi
akibat nutrisi dalam media sudah hampir habis. Setelah nutrisi habis,
maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase kematian, sel
dengan cepat mengalami kematian tidak baik untuk dijadikan strain nata.
Pertumbuhan
Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah
kandungan nutrisi meliputi jumlah karbon dan nitrogen, tingkat keasaman
media, pH, temperatur, dan udara (oksigen). Suhu optimal pertumbuhan
bakteri Acetobacter xylinum pada 28–31˚C, pH optimal 3-4, memerlukan
oksigen sehingga dalam fermentasi tidak ditutup dengan bahan kedap udara
sehingga tidak memungkinkan udara masuk sama sekali, tutup untuk
mencegah kotoran masuk ke dalam media yang dapat mengakibatkan
kontaminasi.
Bibit
Acetobacter xilynum berasal dari kultur murni yang sudah ada dapat
dikembangbiakan dengan menggunakan media air kelapa atau substrat nanas.
Bibit Acetobacter xilynum yang dikembangkan dipilih dari bibit yang memiliki kualitas baik tidak terkontaminasi mikroorganisme lain, umur 4-10 hari.
0 komentar:
Posting Komentar