Produk minuman nata de
coca adalah salah satu produk bioteknologi yang merupakan hasil fermentasi air
kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Nata yang merupakan
selolusa hasil fermentasi tersebut berupa kenyal, berwarna putih, berserat
tinggi selanjutnya diolah dengan ditambahkan sirup aneka rasa menjadi produk siap
saji yang banyak diminati oleh konsumen. Produk minuman sirup nata de coco
banya dipasarkan di toko-toko, warung, supermarket. selain untuk memenuhi
permintaan konsumen dalam negeri, sirup nata de coco juga telah banyak di
ekspor ke negara lain seperti Jepang, Arab, Eropa dan lain-lain. Saat ini, di
pasaran domestik beredar berbagai macam jenis merk produk minuman sirup nata de
coco baik produsen besar atau home industri dengan berbagai aneka rasa buah.
produk sirup nata de coco memiliki pangsa yang cukup besar. permintaan biasanya
pada musim panas, atau pada saat Hari Raya Lebaran. Sedangkan pada musim
penghujan permintaan menurun.Untuk membuat minuman sirup nata de coco juga
dapat dikerjakan dengan investasi yang rendah atau skala home industri.
Harganya pun variatif tergantung cita rasa dan kreatifitas produk nya. Oleh
karena itu, bisnis minuman sirup nata de coco masih sangat potensial untuk
dijalankan baik oleh industri besar atau kecil. Teknik produksinya pun relatif
mudah, alat yang dibutuhkan juga relatif sederhana.
Untuk menghasilkan
produk minuman sirup nata de coco siap saji dan siap
dipasarkan, maka nata yang telah menjadi potongan-potong, diproses
lebih lanjut dengan menambahkan bahan-bahan lain seperti gula, air, garam,
dan food additives. Gula yang digunakan adalah sukrosa
yang berasal dari tebu atau bit gula berfungsi sebagai pemanis, pengawet,
penambah flavour dan memperbaiki tekstur. Gula memiliki efek menurunkan Aw
(water activity) bahan makanan, sehingga mampu menghambat pertumbuhan
mikrobia. Gula juga menyebabkan tekanan osmosa larutan sehingga dapat
menyebabkan terjadinya plasmolisa dari sel-sel mikrobia. Dengan terjadinya
plasmolisa, air keluar dari sel-sel mikroba, sehingga sel mikrobia akan
mengering dan akhirnya akan mati. Untuk membuat nata dalam sirup, pilihlah gula
pasir yang berkualitas baik, yaitu warna putih dan tidak tercemar kotoran. Gula
yang kotor akan mengakibatkan nata berwarna kusam dan tidak transparan.
Konsentrasi kemanisan gula perlu diperhatikan, tingkat kemanisan seberapa
disukai konsumen.
Untuk meningkatkan
daya simpan produk nata de coco kemasan, maka perlu ditambahkan bahan tambahan
sebagai pengawet (Food additives). Bahan pengawet yang biasa digunakan
adalah Natrium benzoat (C6H5COONa) berbentuk
bubuk putih atau granular. Penggunaan Na-benzoat sebanyak 0.05 - 0.1 % sudah
cukup efektif untuk menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri.
Penambahan cita rasa
/essence pada minuman nata de coco adalah untuk membuat produk lebih menarik
dan dapat memberikan cita rasa khas seperti cita rasa pangan aslinya. Essence
yang sering digunakan dalam memberikan cita rasa sirup nata de coco antara lain
rasa coco jambu, pandan, leci, jeruk dan lain-lain. Penggunaan cita rasa
tiruan tergantung keperluan. Formula untuk membuat sirup nata de coco dalam
kemasan tergantung kualitas produk dan pangsa pasar.
Kemasan berfungsi
untuk melindungi produk, memberikan nilai estetik dan daya tarik. Karena itu
design kemasan memiliki pengaruh yang besar terhadap kesuksesan penjualan di
pasar. Kemasan dapat dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu kemasan primer dan
kemasan sekunder. Kemasan primer yaitu bila kemasan kontak langsung dengan
bahan yang dikemas, sedangkan kemasan skunder yaitu kemasan yang fungsi
utamanya memberikan perlindungan terhadap kelompok unit kemasan,
misalnya kotak karton sebagai kemasan luar. Kemasan primer biasa digunakan
dalam pengemasan nata adalah cup plastik kapasitas 220 ml berbentuk gelas
dengan berbagai model dan ketebalan. Kemasan cup plastik harus transparan
bersih dari kotoran dan noda yang menempel, tidak cacat atau bocor.
Pengisian larutan
sirup nata ke dalam kemasan harus dilakukan dengan segera setelah perebusan,
minimal pada suhu 80˚C. Jika larutan dimasukan dalam kondisi suhu rendah akan
memungkinkan produk mudah cepat rusak disebabkan terkontaminasi bakteri atau jamur
yang berkembang pada produk kemasan minuman sirup nata. Pengisian larutan ke
dalam kemasan cup dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan mesin. Cup
diisi sesuai dengan berat yang telah ditentukan dapat dengan menggunakan alat
penimbang. Ketepatan berat merupakan faktor ekonomis karena dapat mengurangi
jumlah produk yang terbawa serta.
Setelah larutan sirup nata dimasukan, maka proses penutupan cup plastik dengan
lembaran plastik khusus harus segera dilakukan dengan menggunakan cup sealer.
Plastik penutup dikatakan baik jika tidak berkerut, kencang, pinggiran tutup
cup rapi dan diberi lidah, tutup cup rapat dan tidak bocor, tidak menggembung,
dan tidak lengket karena gula. Produk cup sirup nata kemudian dikemas dengan
menggunakan kertas karton.
0 komentar:
Posting Komentar